Berapa Lama Bisa Hafal Qur’an?
Oleh : Alya Adzkya
“Ada masanya nanti, di negeri kita Indonesia ini. orang-orang akan malu, bila ia tidak hafal Al-Qur’an.” (Ust. Yusuf Mansyur)
Semangat menghafal dan membumikan Al-Qur’an terus bergaung di seantero negeri kita. Menggembirakan memang. Apalagi saat banyak anak usia dini telah mulai melafalkan ayat-ayat suci lewat bibir mungilnya. Membuat para orang dewasa kagum sekaligus malu pada pencapaian diri yang biasa-biasa saja.
Menjamurnya rumah-rumah tahfidz, lembaga-lembaga serta program yang mendukung, membuat semakin banyak anak dan remaja yang tergugah untuk mulai menghafalkan Al-Qur’an. Seiring dengan banyaknya orang yang tergerak untuk menghafal, semakin banyak pula tanya yang beredar.http://pasarrak.com/jual-pintu-putar
Bagaimana metode terbaik agar bisa hafal Qur’an dengan cepat? Berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang agar bisa menghafalkan keseluruhan isi Al-Qur’an?
Allah telah berfirman dalam Q.S Al-Qiyamah ayat 16
لاَ تُحَرِّكْ بِهِ لِسَا نَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ
“Jangan engkau gerakkan lidahmu karena hendak cepat-cepat menguasainya.”http://rakminimarket.co/jual-pintu-putar
Jika kita ingin cepat-cepat hafal, ingin cepat-cepat khatam, ada baiknya kita periksa kembali niat kita. Sudahkah kita niatkan menghafal karena Allah? Atau jangan-jangan kita hanya menghafal agar mendapat julukan atau gelar hafizh. http://boxobral.com/pintu-putar-box-double
Menghafal Al-Qur’an itu bukan hanya soal kecerdasan. Secerdas apapun seseorang jika ia tidak punya niat dan keinginan yang kuat untuk hafal Al-Qur’an, mustahil baginya untuk bisa hafal Al-Qur’an. Sepintar apapun seseorang, jika ia tak bersabar pada proses menghafal yang ia jalani, bukan tak mungkin ia akan berhenti di tengah jalan. Enggan menyelesaikan hafalan Al-Qur’annya.
Hafizh Al-Qur’an itu mulia, bukan saja karena terbawa oleh kemuliaan Al-Qur’an, tetapi lebih pada kesungguhan, cita-cita dan niat tulus yang teruji. Tugas kita sebagai penghafal Al-Qur’an tak selesai begitu saja saat kita selesai menyetorkan hafalan Al-Qur’an kita. http://rakminimarket.biz/jual-pintu-putar
Hakikat menghafal itu lebih pada bagaimana cara kita untuk menjaga ayat-ayat yang telah terpahat rapi dalam hati kita. Lantas mendekapnya erat-erat dalam setiap helaan nafas yang kita miliki. Bukan hanya soal hafalan yang mutqin atau membacanya dengan suara yang indah. Tapi lebih pada bagaimana kita mengaplikasikan Al-Qur’an dalam kehidupan kita. Bagaimana kita menggumamkan kalam-kalam Allah dalam setiap detik kehidupan kita.
Ustadz Deden Muhammad Makhyaruddin dalam bukunya Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Qur’an berkata, “Sesungguhnya menghafal Al-Qur’an itu tidak membutuhkan metode, tetapi yang dibutuhkan hanya niat, mujahadah dan istiqomah.” http://jayarak.com/pintu-putar/
Saya tidak mengatakan bahwa menghafal Al-Qur’an itu sulit. Tidak. Hanya saja kalam Allah yang satu ini memang membutuhkan kelurusan niat, kesungguhan serta keistiqomahan dalam hati para penjaganya.
Jika saat ini kita tergesa-gesa ingin cepat menghafalkan Al-Qur’an, ada baiknya kita lihat keadaan generasi terbaik dalam islam. Para sahabat relatif lambat dalam menghafal Al-Qur’an. Sahabat Umar bin Khaththab menghafal surat Al-Baqorah selama dua belas tahun. Abdullah ibnu Umar yang terkenal sebagai pakar Al-Qur’an bahkan menghafal surat Al-Baqoroh dalam waktu delapan tahun. http://bolobeli.com/pintu-putar
Cepat atau lambat menghafal Al-Qur’an tak jadi masalah. Karena yang penting adalah bagaimana kita menikmati proses menghafal itu, serta bagaimana cara menjaga hafalan agar tidak lupa. http://rayarakminimarket.com/pintu-putar-hidup-stainless
Menghafal Al-Qur’an adalah proses sepanjang hayat. Hingga helaan nafas terhenti, barulah tugas kita sebagai penghafal Al-Qur’an terselesaikan. Kita juga tak memerlukan metode mutakhir untuk bisa menghafalkan Al-Qur’an. Cukup luruskan niat, mantapkan kesungguhan, sertai dengan istiqomah. Insya Allah kita bisa menjalani tugas sebagai penjaga kalam Allah dengan baik. http://jualtroli.com/jual-pintu-putar
